Menilik Keunikan Pasar Tjihapit
"Los Tjihapit"
Cihapit
merupakan salah satu tempat dari beberapa bagian kawasan di kota Bandung yang
menarik untuk di ceritakan. Jika di analogikan, Cihapit pada masa sekarang
adalah surga, berbagai makanan yang khas, buku-buku antik, kaset-kaset
nuansa lalu, vinyl dan hal-hal
unik yang khas lainya dapat kita temui dikawasan satu ini.
Di
pasar Cihapit kita bisa menemukan ruang bak surga bagi para pecinta kuliner.
Berbagai makanan khas Kota Bandung yang telah lama ada dengan cita rasa lama
masih dapat kita temukan disini, beberapa diantaranya: Kupat Tahu Galunggung,
Nasi Rames Emak Eha, Lotek Cihapit, Surabi Cihapit, Gorengan Cihapit dan Awug.
Dengan berbagai sugguhan kuliner yang lezat lekat di lidah, menjadikan Cihapit
magnet tersendiri bagi para pemburu makanan dari dalam ataupun luar daerah Kota
Bandung. Dan yang lebih menariknya ini adalah
dimana harga sembako yang berada di pasar ini harganya beda dengan semua pasar
yang berada di kota bandung.
Hal yang paling unik
yang berada di pasar tersebut adalah coretan – coretan Lukisan mural yang menghiasi hampir seluruh tembok pasar ini
serta pasar ini juga di jadikan salah satu tempat diskusi dimana di dalam pasar
tersebut ada sebuah kedai kopi dan kedai kopi tersebut sering mengadakan
seperti seminar kopi dan fotografi dan tak lupa di pasar ini juga ada sebuah
komunitas yang bernama Los Tjihapit yang merupakan
kumpulan orang-orang yang ingin menghidupkan kembali keramaian pasar
tradisional Cihapit “Los Tjihapit terdiri dari para
pedagang pasar Cihapit, Visual Volunteer, Sahabat kertas, Forum Studi
Kebudayaan ITB dan Antronesia. Bahkan tidak jarang banyak pembeli yang ikut
meramaikan jalannya acara diskusi”.
Pasar Cihapit merupakan pasar
tradisional di Kota Bandung. Berlokasi di Jalan Cihapit Bandung, pasar ini
termasuk pasar yang cukup tua. Pasar ini sudah berdiri sejak zaman kolonial
Belanda. Salah satu pedagang pasar kuliner, yaitu Ma Eha , mengaku sudah 3 generasi dengan anaknya berdagang di
pasar tersebut.
Dan menurut saya pribadi
ada 4 ke unggulan yang ada di pasar ini antara lain :
1. Hiasan di langit – langit
2. Lukisan mural yang hampir memenuhi semua tembok yang
berada di pasar tersebut
3. Keramahan dan kebersihan yang terjaga dengan baik
4. Kualitas barang yang baik
Sedikit Sejarah tentang pasar Tjihapit.
Pada
zaman penjajahan Jepang, kawasan Cihapit dijadikan sebagai kampung penjara bagi
orang Eropa. Batasnya adalah pagar anyaman bambu dan kawat berduri dengan
beberapa penjaganya. Penjagaan tidak hanya dilakukan oleh tentara Jepang,
tetapi juga oleh tentara Indonesia yang tergabung dalam Heiho.
Dua orang komandan dari Indonesia yang menjaga kamp tersebut adalah Mr. Boenjamin dan Mr. Arsad. Kampung penjara atau kamp adalah penjara terbuka yang didirikan oleh Jepang sebagai bagian dari strateginya untuk menutup akses pemberontakan, khususnya terhadap orang-orang Belanda yang sudah tinggal menetap di Indonesia.
Di Bandung, kawasan Cihapit masuk ke dalam Kamp Bunsho II
yang dibuka pada November 1942. Kamp ini langsung diisi oleh sekitar 14 ribu
orang Belanda yang dikelompokkan menjadi remaja atau dewasa, laki-laki, wanita,
orang tua, dan anak-anak.
Saya harap untuk kedapanya semoga pasar ini bisa
menginspirasi pasar – pasar yang berada di indonesia untuk ikut memajukan
kualitas bahan sembako yang di jual, keramahaan pedangang kepada para konsumen.
Comments
Post a Comment